Klasifikasi Bisnis Properti

Tidak hanya dalam dunia pendidikan, dalam dunia bisnis developer properti juga ada klasifikasi dan tingkatan. Bagi anda yang ingin terjun ke bisnis ini, ada baiknya terlebih dahulu mengenali klasifikasi dimaksud, yang bukan tidak mungkin akan bermanfaat buat anda.

Driving Range Golf, Fasilitas Kota Citra Graha

Seperti tangga, untuk menuju ke puncak anda sebaiknya melangkahi tahap demi tahap anak tangganya. Jika anda langsung meloncat, yang walaupun akan mempercepat waktu sampai, namun risiko tergelincir dan jatuh ke dasar lebih besar daripada menaiki secara bertahap.

Berikut klasifikasi bisnis properti :

1. Kavlinger

Sebenarnya tidak ada istilah kavlinger, itu hanya istilah saya saja, jadi bila anda mencari di kamus ataupun ensiklopedia dijamin tidak bakal ketemu. Bisnis ini adalah bisnis menjual kavling siap bangun.

Bisnis kelas ini adalah bagaikan gerbang untuk masuk dan melangkah menjadi seorang master properti. Sistem kerja dan perangkat ilmu yang dibutuhkan tidak terlalu sulit, sehingga bisa dilakukan oleh siapa saja, dengan syarat berminat dan bersungguh-sungguh. Anda tidak perlu memikirkan tentang bangunan dan kpr, cukup mencari lahan kemudian diolah menjadi kavlingan siap bangun. Bila kita bandingkan dengan kelas diatasnya, bisnis ini memiliki kemudahan dalam hal :

a)      a. Modal lebih sedikit.

b)      b.. Urusan perizinan lebih ringkas.

c)      c. Span of control lebih pendek, sehingga lebih mudah dalam monitoring  dan evaluasi.

Bukan hanya itu, bisnis ini juga membutuhkan dalam hal perangkat pengetahuan, namun tidak terlalu rumit, anda cukup membekali diri dengan ilmu tentang :

a)      a. Surat-surat tanah, seperti girik, AJB, SHM, SPPT dan sejenisnya.

b)      b. Prosedur formal perizinan.

c)      c. Mekanisme pembebasan tanah, mulai dari ilmu negosiasi dengan pemilik lahan hingga ilmu nego dengan calo tanah.

d)      d. Marketing.

2. Kontraktor.

Berbeda dengan Kavlinger, kontraktor wajib memiliki ilmu tentang bangunan, jika anda sebagai kontraktor bangunan (ada beragam spesialisasi kontraktor), diantaranya

      a. Ilmu teknik sipil dasar.

b)      b. Penghitungan RAB yang meliputi ilmu analisa upah tukang dan biaya material.

3. Developer.

Bila anda menguasai ilmu dua kelas diatas, anda sudah bisa menjadi seorang developer properti. Perlu anda ketahui, dalam dunia developer, ada beberapa tingkatan dilihat dari sudut besar kecilnya bisnis mereka.

a)      a. Elementary

Developer tingkat ini adalah developer tingkat dasar, sebagian besar masih atas nama pribadi (tanpa badan hukum). Anda bisa memulai bisnis ini dengan membeli lahan 100 – 200 m2 di kawasan strategis, kemudian menawarkannya dengan konsep “jual gambar” (siap bangun). Anda tidak perlu menumbang lahan untuk fasum, cukup menyediakan jalan. Perizinan cukup mengurus IMB di Kecamatan. Namun, satu hal perlu dicatat, sesuai dengan peraturan tidak boleh menjual bangunan kecuali sudah terbangun 20%, anda harus memakai trik jangan menerima uang muka sebelum pembangunan 20%, cukup menerima biaya administrasi pemesanan kavling (baca Menjadi Developer itu Mudah..!!).

b)      b. Intermediate

Developer ini adalah developer tingkat menengah, karena lahan yang dikembangkan sudah ribuan  meter persegi. Ketika anda memutuskan untuk menanjak ke tingkat ini, anda mesti menguasai konsep pengembangan lahan, memikirkan fasum, mengurus IPPT dan lainnya. Anda juga harus jeli melihat pasar dan menentukan harga jual, memiliki kemampuan manajemen proyek dan ilmu kepemimpinan. Kecuali itu semua, anda juga harus memiliki badan hukum dan perjanjian kerjasama dengan pihak Bank.

c)       c. Advanced.

Ini adalah tingkat atas dalam dunia developer, lahan yang mereka kembangkan pun sampai ratusan hektar. Developer tingkat ini mengarah pada pengembangan kota mandiri, dimana disitu tersedia area residensial, komersial, publik, permainan, pusat perbelanjaan, pendidikan, perkantoran lainnya. Contoh dari proyek tingkat ini (di Kalimantan Selatan) adalah Kota Citra Graha Banjarmasin.

Apakah hanya kavlinger, kontraktor dan developer saja..? Sebenarnya masih ada kelas lagi dalam dunia bisnis properti yaitu kelas investor dan kelas broker.  Pada kelas investor juga ada beberapa tingkatan, anda bisa memulai dengan menjadi investor kecil-kecilan (baca : Mengenal Investasi Properti ) ataupun menjadi investor kelas kakap. Bagaimana caranya..? Ikuti terus blog kami, karena kami akan selalu berbagi pengetahuan dengan anda.

Salam Sukses Selalu..!!

Read this | Baca juga yang ini

Widget by [ Zein Property ]