Kebutuhan pasar terhadap tenaga di bidang konstruksi dan bangunan semakin meningkat seiring menggeliatnya bisnis properti dalam beberapa tahun terakhir. Prospek profesi ini juga kian cerah lantaran pasokan SDM-nya saat ini tergolong masih minim. Agar dapat terus eksis, pekerja di bidang ini harus selalu mengembangkan kreativitas. Namun, di balik iming-iming gaji yang besar, profesi di bidang building and construction ini mengandung risiko tinggi dan bersifat musiman.
Krisis keuangan di Amerika Serikat yang kemudian berpindah ke Eropa membuat demam perekonomian dunia. Aktivitas ekspor-impor antarnegara melambat karena daya beli menurun. Efek krisis juga menimpa Indonesia berupa defisit neraca perdagangan dan kemerosotan harga saham di bursa.
Meski begitu, sektor properti dan infrastruktur seakan imun dari perlambatan pertumbuhan ekonomi. Dalam beberapa tahun terakhir, pembangunan perumahan, apartemen, hotel, gedung perkantoran, dan pusat perbelanjaan tumbuh subur di Jakarta. Bahkan, kini sudah menyebar ke ibukota provinsi dan kabupaten.
Berdasarkan data Ikatan Analis Properti Indonesia (Ikapri), yang mengutip dari Kementerian Perumahan Rakyat, perumahan masih mendominasi nilai kapitalisasi proyek properti nasional sebesar 45% dengan pertumbuhan 8% sepanjang tahun 2011. Tingkat penjualan rumah secara nasional meningkat 26,4% dalam setahun menjadi 307.800 unit pada 2011. Adapun nilai kapitalisasi proyek apartemen turun tipis sekitar 2% menjadi Rp 12,4 triliun. Sementara kapitalisasi gedung perkantoran tumbuh Rp 10 triliun per tahun.
Real Estat Indonesia (REI) memperkirakan pertumbuhan properti tahun ini sekitar 20% dan bakal terus naik hingga tahun 2014. Menggeliatnya sektor properti ini ditopang oleh rendahnya suku bunga kredit dan peningkatan permintaan masyarakat. Maklum, pertumbuhan ekonomi di Indonesia diikuti oleh bertambahnya jumlah golongan kelas menengah.
Selain properti, sektor infrastruktur juga tengah naik daun. Kondisi ini sejalan dengan program pemerintah untuk menggenjot pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia.
Pertumbuhan sektor properti dan infrastruktur ini tentu berdampak pada peningkatan kebutuhan sumberdaya manusia (SDM) di bidang ini, yakni tenaga building and construction. "Dengan banyaknya proyek pembangunan yang saat ini berjalan, sudah terjadi kelangkaan pasokan SDM," kata seorang direktur perusahaan properti.
Menurut dia, banyak proyek baru properti yang sudah dicanangkan sejak tahun lalu, realisasi pembangunannya belum dimulai sampai sekarang. Penyebabnya adalah kekurangan pekerja dan tenaga ahli di bidang konstruksi dan bangunan. Alhasil, perusahaan properti harus bersabar menanti penyelesaian proyek yang sudah berjalan lebih dulu, kemudian menggarap proyek baru.
Namun, tidak ada data resmi yang dapat mengonfirmasi seberapa besar kebutuhan tenaga konstruksi dan bangunan tersebut. Yang jelas, jika melongok beberapa situs lowongan kerja, tenaga building and construction memang cukup banyak. Di situs JobsDB.com/id, misalnya, per akhir Juli lalu tersedia 1.946 lowongan tenaga building and construction berbagai level.
Pulung Prahasto, Project Director PT Adhi Realty, menuturkan, seorang tenaga konstruksi dan bangunan berperan penting dalam merealisasikan pembangunan suatu proyek properti. Sebab, ia bertugas memastikan seluruh proyek dikerjakan sesuai dengan peraturan dan standar yang baku.
Tenaga building dan construction ini, lanjut Pulung, pada dasarnya bisa bekerja pada semua bidang yang berhubungan dengan pembangunan. Baik perumahan, gedung bertingkat, maupun sarana dan prasarana lainnya. Termasuk, pembangunan konstruksi di sektor minyak dan gas bumi.
Menurut dia, tugas utama seorang building and construction melakukan interface antarkonsultan, sehingga antara konsultan satu dengan yang lain tidak bertabrakan. Jadi, semua keinginan pemilik gedung atau proyek dapat diakomodasi oleh para konsultan. "Hasil desain konsultan juga dapat dilaksanakan dengan baik oleh kontraktor pelaksana," imbuh Pulung.
Pendiri sekaligus Managing Director Headhunter Indonesia Haryo Suryosumarto mengatakan, para eksekutif di bidang konstruksi dan bangunan memang tengah naik daun seiring booming bisnis properti. Tak heran jika bayaran tenaga kerjanya juga menggiurkan.
Misalnya untuk level senior yang memiliki pengalaman kerja di atas lima tahun, rata-rata bayarannya Rp 10 juta–Rp 15 juta per bulan. Adapun untuk senior manager yang berpengalaman lebih dari 10 tahun, tiap bulan mendapat gaji di atas Rp 35 juta. Bahkan, menurut Pulung, gaji tenaga building and construction mencapai Rp 50 juta per bulan. "Tapi itu bergantung pada besar-kecilnya perusahaan dan proyek yang ditangani," katanya.
Tertarik menjadi tenaga ahli konstruksi dan bangunan..?? Baca dulu lanjutannya disini..
Widget by [ Zein Property ]
No comments:
Post a Comment
Satu komentar dari Anda sangat berharga bagi kami