Developer “lebay”..?? Hehehe.. Berhati-hatilah.. Jangan sampai salah memilih developer, jangan tertipu dengan nama besar, tapi lihat komitmennya. Tak sedikit kasus calon konsumen rumah dirugikan akibat buruknya komitmen developer lebay menepati janji-janji yang dipaparkan saat menawarkan produknya. Sekali lagi, sesal setelah membeli tiada guna.
Sebutlah misalnya, seorang calon pembeli rumah sudah membayar tak kurang dari Rp 50 juta sebagai uang muka bakal rumahnya. Dalam perjalanan, lokasi calon rumahnya itu ternyata akan dilewati oleh proyek jalan tol. Ini terjadi bukan satu atau dua kasus. Di Jakarta, ratusan orang mengalami hal sama dan menuntut developer mengembalikan uang yang sudah disetorkan, plus bunganya. Developer ingkar dan kasusnya berlarut-larut.
Janji tinggal janji. Warga di perumahan lain juga dibuat kesal, karena janji developer membangun arena pusat kebugaran (sports club) hanya tinggal janji. Belakangan malah sebuah sekolah menengah atas berdiri di atas lahan yang tadinya dijanjikan untuk arenasports club itu. Akibatnya, lalu lintas dan ketenangan warga jadi terganggu karena munculnya sekolah baru di perumahan mereka.
Di tempat lain, seorang pembeli rumah harus marah-marah ke developer lantaran jalan umum menuju lokasi rumahnya tidak segera diperkeras. Toh, tetap tidak ada perubahan sudah banyak warga yang menghuni. Akibatnya, jalanan menuju rumah sudah layaknya sungai. Jalan bergelombang di kala kemarau, dan menggenang di musim hujan.
Memang, kasus-kasus semacam ini ratusan, bahkan mungkin ribuan kali terjadi. Hanya segelintir saja yang terekspos ke permukaan karena pada umumnya warga malas mengadukannya, atau malah putus asa, atau ingin mengadu tapi tak tahu ke mana.
Apakah ini sedang terjadi pada Anda?