Wednesday 25 April 2012

13 Juta Penduduk Belum Memiliki Rumah

JAKARTA - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa mengatakan, hingga saat ini sebanyak 13 juta penduduk Indonesia masih belum memiliki rumah tinggal. Selain itu, sebanyak 4 juta punya rumah tapi rumah tidak layak huni.
"Ada 13 juta lebih masyarakat yang tidak memiliki rumah dan ada sekitar 4 jutaan lebih yang rumahnya tidak layak huni. Oleh karena itu (Direktif Presiden Program Pro Rakyat) klaster ke empat harus kita kerjakan secara optimal," ujar Hatta di Jakarta, Rabu (18/4).
Diakui, masalah pendanaan menjadi kendala dalam pembangunan rumah tersebut. Oleh sebab itu diperlukan sinergi dan harus menjadi satu gerakan dimana akan melibatkan dana pemerintah, dana perusahaan BUMN, maupun perusahan swastanya.

Tukang Batu pun Dipermudah Kredit Rumah

JAKARTA--Pemerintah saat ini tengah mematangkan konsep pembentukan Lembaga Penjaminan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Dengan adanya lembaga penjaminan, diharapkan MBR dapat mengakses kredit pemilikan rumah (KPR) lewat fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPPY dengan mudah.
"Dalam pelaksanaannya nanti Lembaga Penjaminan ini bisa dibentuk pemerintah daerah bekerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD). Bisa juga BPD sendiri yang menjadi lembaga penjamin dan bertindak sebagai penagih utang,” ungkap Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz dalam keterangan persnya, Minggu (21/4).

Kemenpera Bentuk Penjamin FLPP

JAKARTA (Suara Karya): Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) terus mengembangkan kredit pemilikan rumah (KPR) melalui fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) dengan membentuk lembaga penjamin. Hal ini dilakukan agar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) lebih bisa mengakses FLPP.
"Saat ini kami sedang mematangkan konsep pembentukan lembaga penjamin KPR untuk masyarakat yang dikatakan non-bankable. Dengan ini, masyarakat diharapkan dapat mengakses KPR dengan skema yang lebih murah," kata Menpera Djan Faridz di Jakarta, Senin (23/4).

FLPP Rugikan Pengembang/Developer?

Program Fasilitas Likuitas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang dicanangkan pemerintah yang mewajibkan pengembang atau pengusaha properti untuk harus membangun harga rumah murah untuk ukuran minimal tipe 36 dengan harga Rp70 juta dengan luas tanah minimal 90 meter persegi belum bisa diterapkan di Sulawesi selatan, khususnya Makassar.
Ketua Real Estat Indonesia (REI) Sulsel, Raymond Affandy mengatakan, UU Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pemberian FLPP, yang mewajibkan pengembang untuk membangun rumah tipe 36 dengan harga Rp70 juta sangat memaksa dan menekan pengembang. Hal ini juga menekan pengusaha atau pengembang untuk menjadi lebih baik.
"Menpera (Menteri Perumahan Rakyat) ini keras kepala. Mereka tidak mau tahu bagaimana kondisi lapangan dengan kebutuhan pengembang dan masyarakat," terangnya.

Monday 23 April 2012

9 Tahapan Developer/Pengembang Properti

Memahami tahapan pengembangan sebuah perumahan adalah salah satu cara meringankan kesulitan saat memulai jadi pengembang/developer. Dengan pemahaman itu kita bisa membuat perencanaan dan persiapan. Beberapa tahapan bisa dilakukan simultan. Misalnya, pematangan tanah dapat dikerjakan bersamaan dengan pengurusan izin lokasi, sertifikat induk dan IMB. Tapi, ada juga tahapan yang harus dilalui dulu sebelum masuk ke tahap berikutnya. Misalnya, tidak disarankan memasarkan rumah saat pembebasan tanah masih berlangsung kendati banyak developer melakukannya. Juga, berisiko sudah menjual dan membangun padahal legalitas dan perizinan belum jelas. Berikut 9 tahapan pengembangan sebuah perumahan (Real Estate Development) tersebut (tanpa memperhitungkan proses pendirian badan usaha bila pengembangan dilakukan badan usaha):

Sunday 22 April 2012

Perhatikan Sebelum Membeli Keramik Lantai

Keramik adalah jenis lantai yang paling banyak dipakai pada hunian (horizontal dan vertikal) di kota-kota besar. Untuk mendapatkan lantai keramik yang rapi, indah, dan awet, prosesnya sudah dimulai sejak masa pemilihan dan pemasangan. Pemilihan harus tepat sesuai peruntukan, dan pemasangan harus rapi. Ada banyak jenis keramik sesuai peruntukannya. Misalnya, keramik lantai dan dinding, keramik untuk rumah tinggal dan areal komersial, keramik untuk ruang dalam (interior) dan ruang luar (eksterior), keramik glossy (mengilap) dan doff atau rustic (tidak mengilap), dan seterusnya.
Nah, sebelum Anda membeli keramik untuk lantai rumah Anda, perhatikan dulu 7 hal penting berikut ini :

Saturday 21 April 2012

Tips Merawat Marmer

Marmer Lantai
Ada banyak jenis marmer yang beredar di Indonesia, lokal maupun impor. Yang lokal misalnya marmer Citatah dan Tulungagung. Sedangkan yang impor kebanyakan dari Cina, Itali dan India. Kualitas marmer lokal dan impor relatif sama. Bedanya hanya pada teknik pemotongan/penggosokan, pemilihan bahan baku (makin tua bahan batu cadasnya makin baik produk marmernya) dan varian warna.
Varian warna marmer impor lebih kaya ketimbang lokal. Tapi, dari manapun asalnya, marmer memang oye untuk pelapis lantai atau dinding: keras, awet, indah, megah, kinclong, dan membuat ruangan jadi adem. Makin tua usia marmer makin indah penampilannya asal penempatannya tepat dan perawatan dilakukan berkala. Lihat saja marmer di bangunan-bangunan tempo doeloe.

Friday 20 April 2012

Industri Real Estate

BILA masalah sandang dan pangan sudah terpenuhi, maka memiliki rumah sendiri adalah suatu mimpi indah yang patut diwujudkan. Namun, untuk mendapatkan rumah, bagi sebagian besar masyarakat masih diperlukan instansi yang dapat membantu pemilikan rumah tersebut. Memiliki rumah sendiri akan menjadikan seseorang hidup lebih ekonomis, lebih terencana, serta menimbulkan identitas pribadi. Karena itu setiap orang memimpikan mempunyai rumah pribadi untuk melindungi keluarganya. Instansi yang diperlukan untuk mewujudkan impian itu adalah lembaga yang dapat membantu seseorang mendapatkan harga yang terjangkau, serta dengan cara pembayaran yang mudah. Yang paling dikenal adalah Bank Tabungan Negara (BTN). Dan masih ada lagi beberapa bank swasta yang juga memberikan KPR dalam jangka menengah, sampai tujuh tahun, bagi mereka yang berkocek cukup tebal. Instansi lain yang diperlukan ialah pihak pembangun (developer).

Insulasi Atap, Menepis dan Menyerap Panas

Sekarang kita mulai memasuki musim kemarau. Pada musim ini problem utama yang biasa terjadi di rumah adalah hawa panas. Salah satu sumber panas itu adalah atap. Penutup atap yang terkena sinar matahari meneruskan panas yang diterimanya ke dalam ruang melalui plafon. Rekayasa desain seperti membuat ventilasi di plafon dan di dalam rumah bisa membantu mengurangi atau melepaskan panas itu. Cara lain dengan memilih material bangunan yang mampu menangkal panas seperti insulasi.

Selain menepis dan menyerap panas, sebagian produk insulasi juga menyerap suara
Sejak 8 – 10 tahun terakhir lapisan insulasi mulai banyak diaplikasikan pada rumah tinggal, termasuk rumah-rumah yang dibangun developer. Material berbentuk gulungan atau lembaran itu digelar di atas rangka atap sebelum ditutup dengan penutup atap. Bahan insulasi macam-macam mulai dari plastik, kertas, busa, pholyethelene, sampai polyester. Bahan-bahan itu didesain begitu rupa dan dilapisi lagi dengan kertas alumunium sehingga mampu menyerap dan merefleksikan panas.

Mau berlangganan artikel kami? Daftarkan email Anda

Delivered by FeedBurner

Green Paradise, Hunian Nyaman di Kota Idaman Banjarbaru. Lokasi paling dekat dengan pusat kota Banjarbaru. Desain Mewah, Elegan dan Berkelas. Bangunan Halus, Rapi dan Berkualitas. Informasi : (Call) 0853 48 262626, 0511 731 2626 atau (SMS) 0811 508 626. Green Paradise, Hunian Nyaman di Kota Idaman Banjarbaru. Lokasi paling dekat dengan pusat kota Banjarbaru. Desain Mewah, Elegan dan Berkelas. Bangunan Halus, Rapi dan Berkualitas. Informasi : (Call) 0853 48 262626, 0511 731 2626 atau (SMS) 0811 508 626. Green Paradise, Hunian Nyaman di Kota Idaman Banjarbaru. Lokasi paling dekat dengan pusat kota Banjarbaru. Desain Mewah, Elegan dan Berkelas. Bangunan Halus, Rapi dan Berkualitas. Informasi : (Call) 0853 48 262626, 0511 731 2626 atau (SMS) 0811 508 626