Keramik adalah jenis lantai yang paling banyak dipakai pada hunian (horizontal dan vertikal) di kota-kota besar. Untuk mendapatkan lantai keramik yang rapi, indah, dan awet, prosesnya sudah dimulai sejak masa pemilihan dan pemasangan. Pemilihan harus tepat sesuai peruntukan, dan pemasangan harus rapi. Ada banyak jenis keramik sesuai peruntukannya. Misalnya, keramik lantai dan dinding, keramik untuk rumah tinggal dan areal komersial, keramik untuk ruang dalam (interior) dan ruang luar (eksterior), keramik glossy (mengilap) dan doff atau rustic (tidak mengilap), dan seterusnya.
Nah, sebelum Anda membeli keramik untuk lantai rumah Anda, perhatikan dulu 7 hal penting berikut ini :
1. Luas dan lay out ruang yang akan dilapisi keramik karena akan menentukan jumlah, jenis, ukuran, varian warna, dan aksesoris (kalau ada) keramik yang harus dipesan.
2. Pola pemasangan keramik: paralel atau diagonal. Kebutuhan keramik untuk pemasangan paralel sangat berbeda dengan pemasangan diagonal. Pemasangan diagonal akan membuat banyak keramik terbuang (wastage). Itu artinya Anda harus melebihkan pesanan lebih banyak dibanding pemasangan secara paralel.
3. Spesifikasi permukaan yang akan dilapisi keramik: lantai atau dinding, ruang basah atau kering, ruang luar atau dalam, kalau ruang dalam, ruang dalam bagian mana, dan seterusnya.
4. Pilih jenis keramik sesuai peruntukan. Untuk area eksterior yang sering kontak dengan air seperti teras dan garasi misalnya, pilih keramik yang kuat, tahan cuaca, daya serap air rendah, doff, bertekstur, dan tidak licin (antislip). Sebaliknya untuk area interior yang sering kontak dengan air seperti kamar mandi dan ruang cuci, sebaiknya bertekstur namun glossy sehingga mudah dibersihkan, daya serap air rendah, dan tidak licin. Sementara untuk area servis seperti dapur basah dan kering, bisa dipilih keramik antislip, bertekstur dan glossy atau sebaliknya, tergantung karakteristik area yang akan dilapisi.
Sedangkan untuk ruang khusus seperti tangga, pilih keramik stepnose atau steptile yang bagian pinggirnya bertekstur atau ada lekukan untuk mencegah orang terpeleset. Permukaan keramik bisa doff atau glossy sesuai selera dan desain interior.
5. Desain arsitektur dan interior rumah. Untuk rumah bergaya modern dengan perabot simpel, tentu lebih pas memilih keramik dengan motif dan warna yang netral, bukan keramik dengan warna ngejreng dan motif yang ramai. Untuk ruang kecil sebaiknya pilih keramik berukuran kecil atau sedang dengan warna-warna terang, meskipun biaya pemasangannya lebih mahal. Keramik berukuran besar di ruang kecil membuat ruang terkesan sempit meskipun pemasangan lebih mudah dan murah.
6. Konsistensi suplai keramik baik dalam jumlah, jenis, ukuran, maupun warnanya. Ini penting agar kalau suatu waktu butuh pengganti, mudah mendapatkannya, sehingga keramik di ruangan tidak belang. Akan lebih ideal bila memilih keramik dari produsen yang memberikan layanan purna jual, jasa konsultasi pemasangan dan supervisi (untuk tipe keramik tertentu).
7. Keahlian tukang yang akan memasang keramik. Terlebih bila memilih keramik KW2. Dengan tukang yang ahli, keramik KW2 pun bisa tampil indah seperti KW1.
3. Spesifikasi permukaan yang akan dilapisi keramik: lantai atau dinding, ruang basah atau kering, ruang luar atau dalam, kalau ruang dalam, ruang dalam bagian mana, dan seterusnya.
4. Pilih jenis keramik sesuai peruntukan. Untuk area eksterior yang sering kontak dengan air seperti teras dan garasi misalnya, pilih keramik yang kuat, tahan cuaca, daya serap air rendah, doff, bertekstur, dan tidak licin (antislip). Sebaliknya untuk area interior yang sering kontak dengan air seperti kamar mandi dan ruang cuci, sebaiknya bertekstur namun glossy sehingga mudah dibersihkan, daya serap air rendah, dan tidak licin. Sementara untuk area servis seperti dapur basah dan kering, bisa dipilih keramik antislip, bertekstur dan glossy atau sebaliknya, tergantung karakteristik area yang akan dilapisi.
Sedangkan untuk ruang khusus seperti tangga, pilih keramik stepnose atau steptile yang bagian pinggirnya bertekstur atau ada lekukan untuk mencegah orang terpeleset. Permukaan keramik bisa doff atau glossy sesuai selera dan desain interior.
5. Desain arsitektur dan interior rumah. Untuk rumah bergaya modern dengan perabot simpel, tentu lebih pas memilih keramik dengan motif dan warna yang netral, bukan keramik dengan warna ngejreng dan motif yang ramai. Untuk ruang kecil sebaiknya pilih keramik berukuran kecil atau sedang dengan warna-warna terang, meskipun biaya pemasangannya lebih mahal. Keramik berukuran besar di ruang kecil membuat ruang terkesan sempit meskipun pemasangan lebih mudah dan murah.
6. Konsistensi suplai keramik baik dalam jumlah, jenis, ukuran, maupun warnanya. Ini penting agar kalau suatu waktu butuh pengganti, mudah mendapatkannya, sehingga keramik di ruangan tidak belang. Akan lebih ideal bila memilih keramik dari produsen yang memberikan layanan purna jual, jasa konsultasi pemasangan dan supervisi (untuk tipe keramik tertentu).
7. Keahlian tukang yang akan memasang keramik. Terlebih bila memilih keramik KW2. Dengan tukang yang ahli, keramik KW2 pun bisa tampil indah seperti KW1.
Selain dipasang polos/standar, pasangan keramik pada lantai juga bisa Anda kreasikan, tentunya untuk menambah keindahan dan terkesan unik. Untuk menambah wawasan Anda, silakan baca "Kreasi Pola Keramik Lantai".
Widget by [ Zein Property ]
trm kasih untuk tips terkait pemilihan jenis keramik. sangat bermanfaat.
ReplyDeletemakasih atas tipsnya
ReplyDelete