Marmer Lantai |
Ada banyak jenis marmer yang beredar di Indonesia, lokal maupun impor. Yang lokal misalnya marmer Citatah dan Tulungagung. Sedangkan yang impor kebanyakan dari Cina, Itali dan India. Kualitas marmer lokal dan impor relatif sama. Bedanya hanya pada teknik pemotongan/penggosokan, pemilihan bahan baku (makin tua bahan batu cadasnya makin baik produk marmernya) dan varian warna.
Varian warna marmer impor lebih kaya ketimbang lokal. Tapi, dari manapun asalnya, marmer memang oye untuk pelapis lantai atau dinding: keras, awet, indah, megah, kinclong, dan membuat ruangan jadi adem. Makin tua usia marmer makin indah penampilannya asal penempatannya tepat dan perawatan dilakukan berkala. Lihat saja marmer di bangunan-bangunan tempo doeloe.
Merawat marmer harus telaten karena marmer sensitif terhadap perubahan cuaca, bahan kimia dan cairan lain. Karena itu aturan pertama, jangan menggunakan marmer untuk bagian rumah yang sering kena hujan dan panas. Soalnya, kandungan garam dan senyawa lain dalam air hujan bisa membuat marmer di bagian itu buram. Kedua, bila marmer terkena tumpahan kopi, susu, tinta atau bahan kimia segera lap sebelum kering. Ketiga, rawat marmer Anda secara berkala.
Pel dan Poles
Untuk perawatan harian cukup dengan mengepelnya. Cairan pel untuk keramik boleh dipakai. Tapi, untuk hasil optimal kami sarankan menggunakan cairan pel khusus marmer yang banyak dijual di supermarket, kata Hilda dari PT Pusaka Marmer Indahraya (Pumarin), produsen marmer Citatah (Bandung).
Sebelum dipel bersihkan marmer dari debu dan pasir. Bila masih ada pasir menempel, marmer bisa tergores saat dipel. Untuk itu gunakan kain pel yang lembut. Gunakan cairan pel sesuai porsi yang disarankan di kemasan produk. Biasanya satu tutup botol cairan pel dicampur dengan tiga liter air bersih.
Varian warna marmer impor lebih kaya ketimbang lokal. Tapi, dari manapun asalnya, marmer memang oye untuk pelapis lantai atau dinding: keras, awet, indah, megah, kinclong, dan membuat ruangan jadi adem. Makin tua usia marmer makin indah penampilannya asal penempatannya tepat dan perawatan dilakukan berkala. Lihat saja marmer di bangunan-bangunan tempo doeloe.
Merawat marmer harus telaten karena marmer sensitif terhadap perubahan cuaca, bahan kimia dan cairan lain. Karena itu aturan pertama, jangan menggunakan marmer untuk bagian rumah yang sering kena hujan dan panas. Soalnya, kandungan garam dan senyawa lain dalam air hujan bisa membuat marmer di bagian itu buram. Kedua, bila marmer terkena tumpahan kopi, susu, tinta atau bahan kimia segera lap sebelum kering. Ketiga, rawat marmer Anda secara berkala.
Pel dan Poles
Untuk perawatan harian cukup dengan mengepelnya. Cairan pel untuk keramik boleh dipakai. Tapi, untuk hasil optimal kami sarankan menggunakan cairan pel khusus marmer yang banyak dijual di supermarket, kata Hilda dari PT Pusaka Marmer Indahraya (Pumarin), produsen marmer Citatah (Bandung).
Sebelum dipel bersihkan marmer dari debu dan pasir. Bila masih ada pasir menempel, marmer bisa tergores saat dipel. Untuk itu gunakan kain pel yang lembut. Gunakan cairan pel sesuai porsi yang disarankan di kemasan produk. Biasanya satu tutup botol cairan pel dicampur dengan tiga liter air bersih.
Sumber : Housing-Estate
Widget by [ Zein Property ]
No comments:
Post a Comment
Satu komentar dari Anda sangat berharga bagi kami