Sejatinya, building and construction terbagi atas tiga subbidang kerja. Pertama, struktur atau sipil. Kedua,arsitektur atau finishing dan mekanik. Ketiga, electrical and plumbing (MEP). Tenaga building and construction sebaiknya berpendidikan minimal sarjana. Biasanya sarjana sipil, sarjana arsitektur, dan sarjana teknik mesin atau teknik elektro dengan pengalaman menangani pekerjaan konstruksi.
Lyra Puspa, Strategic Business Director Pillar Business Accelerator, menuturkan bahwa bidang building and construction merupakan salah satu pekerjaan yang paling diburu. Sebab, selain kebutuhannya terus meningkat, gajinya juga besar. "Hampir semua sub building and construction mulai dari arsitek, drafter, sipil, mechanikal & electrical, tenaga teknis, hingga pengawas bangunan banyak dicari," kata Lyra.
Menurut Lyra, peluang berkarier di bidang ini cukup terbuka. Misalnya, seorang staf engineer dapat naik pangkat ke project leader atau supervisor, lalu project manager, hingga project director. Namun untuk mendapatkan promosi atau jabatan yang lebih tinggi di bidang ini terbilang cukup sulit. Pasalnya, selain dibutuhkan pengalaman, juga harus memiliki kreativitas. "Jadi tidak sebatas pada acuan by the book," ucapnya.
Misalnya, menciptakan bangunan yang ramah lingkungan atau bahasa kerennya green construction. Maklum, saat ini setiap bangunan dituntut memiliki konstruksi yang pro-lingkungan. Nah, untuk membuat bangunan seperti itu tidak mudah. Green construction atau banyak juga disebut sebagai green buildingdimulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pemakaian bahan bangunan yang ramah lingkungan, sehingga lebih efisien dalam penggunaan energi dan sumberdaya.
Di samping itu, para pekerja di bidang ini dituntut untuk tidak terlalu mengeluarkan biaya yang terlalu besar. Otomatis, si arsitek sebagai perancang awal maupun sang eksekutor alias orang yang menangani pembangunannya harus memiliki kreativitas dalam merealisasikan proyek tersebut.
Selain itu, menurut Lyra, untuk menjadi seorang building and construction yang andal harus memiliki kompetensi di bidang masing-masing. "Kuncinya adalah be specialist. Semakin spesifik spesialisasinya dan semakin ahli dia di bidangnya maka akan semakin tinggi tingkat gaji dan peluang kenaikan karirnya," kata dia.
Bhayu M. Hendrobaskoro, Managing Director Bahtera Jiwa, perusahaan konsultan psikologi dan sumberdaya manusia (SDM), menyatakan, orang yang bekerja di bidang konstruksi dan bangunan tentu memiliki deskripsi kerja yang berbeda-beda sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Misalnya, pada suatu proyek bangunan, ada yang bertugas merancang bangun, kemudian ada yang menangani masalah teknis pembangunan yang biasanya digawangi oleh seorang insinyur sipil. Lalu, ada pembangunan luar ruang atau lanskap, kelistrikan dari bidang elektro, pemipaan (plumbing) dari pengairan atau teknik sipil dengan major plumbing. "Jadi, dalam building and construction itu adalah kerjasama multi-bidang yang tentu juga multiskill," katanya.
Intinya, lanjut Bhayu, yang harus dikuasai seorang tenaga konstruksi dan bangunan adalah mengerjakan bagiannya dengan baik agar proses pembangunan fisik secara keseluruhan berjalan lancar. "Kerjasama tim sangat penting," tandasnya.
Tanpa kerjasama tim yang solid, dapat mengganggu tenggat waktu penyelesaian proyek. "Banyak pekerjaan di bidang ini yang ibarat ban berjalan. Dimana pekerjaan B tidak bisa dimulai jika pekerjaan A belum selesai," imbuh Bhayu.
Intinya, berkecimpung di bidang konstruksi dan bangunan tidak berbeda dengan bidang kerja lain. Jaringan pertemanan turut menunjang pengembangan karier. Mereka yang sudah solid dan cocok sebagai tim biasanya akan terus bekerjasama di proyek lain.
Widget by [ Zein Property ]
No comments:
Post a Comment
Satu komentar dari Anda sangat berharga bagi kami