Wednesday 23 November 2011

Sejarah Semen dan Beton (Era 500 M – 1880 M)

Pabrik Semen Pertama di Indonesia
Artikel ini adalah sambungan dari sebelumnya "Sejarah Semen dan Beton Sebelum Masehi". Meskipun penggunaan material semen sudah cukup lama, namun hanya sedikit yang diketahui tentang susunan kimiawi semen, dan tidak ada perkembangan yang dirasakan cukup signifikan dalam kurun waktu antara 500 M hingga 1700 M. Baru pada tahun 1756 dimana John Smeaton yang ditugaskan untuk membangun mercusuar ketiga di Eddystone, Cornwall, di Selat Inggris. Dua mercusuar sebelumnya dibuat dari struktur kayu. Yang satu telah terbakar dan yang lain terbang tertiup topan. Smeaton sadar bahwa solusi satu-satunya yang praktis adalah membangun dengan blok-blok batu, tetapi masalahnya adalah bagaimana cara mengikatnya menjadi satu. Semen yang tersedia terlalu lemah dan lama pengerasannya. Struktur akan senantiasa diterpa air laut sehingga semen akan tersapu sebelum sempat mengeras.
Smeaton lalu menyelidiki berbagai mortar dari seluruh negeri. Mortar kapur akan mengeras di dalam air jika batu kapurnya mengandung tanah liat. Akhirnya dia menemukan suatu campuran kapur dan tanah liat yang akan mengeras bila dibakar. Dia menemukan bahwa batu kapur abu-abu menghasilkan mortar kapur yang lebih kuat daripada batu kapur putih dan memiliki sifat hidrolis. Penemuannya ini memacu penyempurnaan semen dan struktur pasangan batu bata. Smeaton membangun mercusuar Eddystone pada tahun 1759. Bangunan tersebut berdiri selama 126 tahun. Smeaton menuliskan penemuannya pada sebuah buku yang kemudian salah satu salinannya dibeli oleh Joseph Aspdin pada tahun 1813. Pemakaian beton terus berlanjut dan jembatan beton tak bertulang pertama dibangun di Souillac, Perancis, pada tahun 1816. 

Pada tahun 1824, hampir 70 tahun setelah Smeaton, seorang tukang batu yang bernama Joseph Aspdin mengajukan hak paten di Inggris untuk pembuatan semen artificial yang pertama, dengan membakar campuran kapur dan tanah liat di tungku dapur rumahnya, dan kemudian menggilingnya hingga menjadi bubuk halus. Bubuk ini disebutnya Semen Portland. Disebut demikian bukan karena dibuat di tempat tertentu atau menjadi nama merk dagang tertentu, namun merupakan istilah generik karena warnanya yang kelabu dan kekuatan yang dihasilkannya menyerupai semen alami yang berasal dari Pulau Portland di Inggris. Apsdin membangun pabrik semen di Wakefield, yang pada tahun 1828 dipakai untuk membangun terowongan pada Sungai Thames. 

Sementara itu, ilmuwan Eropa lainnya juga mulai menangani semen. Louis Vicaat dari Perancis, misalnya, menyiapkan kapur hidrolis buatan dengan kalsinasi campuran batu kapur dan tanah liat. Vicaat menganalisis kualitas semen, menyempurnakan pembuatan semen dan mengembangkan teori baru tentang hidrolisis dan pembuatan klinker. 

Baru 20 tahun kemudian J.D. White membangun pabrik semen Portland di Kent, yang kemudian berkembang pesat di Inggris. Juga di Belgia dan Jerman. Semen Portland mulai digunakan untuk membangun system selokan di London pada tahun 1859 sampai 1867. 

Salah satu kendala dari semen Portland pada waktu itu adalah harganya, yang hampir 10 kali harga semen sekarang. Ini karena mahalnya biaya manufaktur dan belum luasnya pemakaian. Baru pada sekitar tahun 1880 Ransome membuat kiln (tungku pembakaran) bersambung yang pertama, sehingga biaya pembuatan semen Portland lambat laun menjadi semakin rendah.

Pabrik Semen Pertama di Indonesia
Perusahaan semen pertama di Indonesia adalah PT Semen Padang (Perusahaan) yang didirikan pada tanggal 18 Maret 1910 dengan nama NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM). Kemudian pada tanggal 5 Juli 1958 Perusahaan dinasionalisasi oleh Pemerintah Republik Indonesia dari Pemerintah Belanda. Selama periode ini, Perusahaan mengalami proses kebangkitan kembali melalui rehabilitasi dan pengembangan kapasitas pabrik Indarung I menjadi 330.000 ton/ tahun. Selanjutnya pabrik melakukan transformasi pengembangan kapasitas pabrik dari teknologi proses basah menjadi proses kering dengan dibangunnya pabrik Indarung II, III, dan IV.

Read this | Baca juga yang ini



Widget by [ Zein Property ]

No comments:

Post a Comment

Satu komentar dari Anda sangat berharga bagi kami

Mau berlangganan artikel kami? Daftarkan email Anda

Delivered by FeedBurner

Green Paradise, Hunian Nyaman di Kota Idaman Banjarbaru. Lokasi paling dekat dengan pusat kota Banjarbaru. Desain Mewah, Elegan dan Berkelas. Bangunan Halus, Rapi dan Berkualitas. Informasi : (Call) 0853 48 262626, 0511 731 2626 atau (SMS) 0811 508 626. Green Paradise, Hunian Nyaman di Kota Idaman Banjarbaru. Lokasi paling dekat dengan pusat kota Banjarbaru. Desain Mewah, Elegan dan Berkelas. Bangunan Halus, Rapi dan Berkualitas. Informasi : (Call) 0853 48 262626, 0511 731 2626 atau (SMS) 0811 508 626. Green Paradise, Hunian Nyaman di Kota Idaman Banjarbaru. Lokasi paling dekat dengan pusat kota Banjarbaru. Desain Mewah, Elegan dan Berkelas. Bangunan Halus, Rapi dan Berkualitas. Informasi : (Call) 0853 48 262626, 0511 731 2626 atau (SMS) 0811 508 626