Jembatan Mahakam II Pasca Runtuh |
Jembatan Mahakam II di Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur adalah jembatan yang melintas di atas sungai Mahakam dan merupakan jembatan gantung terpanjang ketiga di Indonesia. Bentang bebasnya, atau area yang tergantung tanpa penyangga, mencapai 270 meter, dari total panjang jembatan yang mencapai 710 meter. Jembatan ini merupakan sarana penghubung antara kota Tenggarong dengan kecamatan Tenggarong Seberang yang menuju ke Kota Samarinda. Jembatan Mahakam II merupakan jembatan kedua yang dibangun melintasi Sungai Mahakam setelah Jembatan Mahakam di Samarinda dan dikenal sebagaiGolden Gate-nya Kalimantan karena menyerupai jembatan di San Fransisco, Amerika Serikat. Jembatan ini mulai dibangun pada tahun 1995 dan selesai pada 2001 dengan kontraktor PT Hutama Karya yang menangani proyek pembangunan jembatan tersebut.
Jembatan ini juga merupakan akses menuju Samarinda ataupun sebaliknya yang dapat ditempuh hanya sekitar 30 menit. Melewati Jembatan Mahakam II ada pemandangan menarik yang dapat disaksikan, yaitu hamparan sebuah pulau kecil yang memisahkan Tenggarong dan Kecamatan Tenggarong Seberang, yaitu Pulau Kumala, sebuah pulau yang telah disulap menjadi Kawasan Wisata Rekreasi yang banyak diminati oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
Pada tanggal 26 November 2011 Jembatan Mahakam II ambruk. Puluhan kendaraan yang berada di atas jalan jembatan tercebur ke Sungai Mahakam. 4 orang tewas dan puluhan luka-luka akibat peristiwa ini. Kenapa bisa terjadi? Apa penyebab runtuhnya..?
Jembatan Mahakam II pernah 6 kali ditabrak Ponton
Sebelum runtuh, Jembatan Mahakam II yang menghubungkan Tenggarong Seberang dengan Tenggarong Kota ternyata sudah ditabrak Ponton atau kapal pengangkut batubara yang mempunyai lambung datar sebanyak enam kali. Akibat tabrakan yang terjadi 23 Januari 2010 itu, jembatan yang juga dikenal dengan nama Jembatan Kutai Kertanegara atau Jembatan Tenggarong ini hampir roboh.
Fakta itu diungkapkan Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulan Bencana dalam keterangannya tertulisnya yang diterima Tempo, Sabtu 26 November 2011. Data itu juga disampaikan BPBD Provinsi Kaltim, Kodim Tenggarong, Kementerian Pekerjaan Umum Bidang Jalan, dan Kesbangpolinmas Kabupaten Tenggarong.
Faktor Penyebab Runtuhnya Jembatan Mahakam II
Rubuhnya jembatan Mahakam II bisa diakibatkan beberapa faktor. Tetapi, tetap saja faktor manusia lebih dominan dibandingkan dengan faktor alam.
Dari sisi alam, sangat kecil kemungkinan bila di Kalimantan terjadi pergeseran tanah karena bukan berada di jalur gunung api. Sehingga, faktor kecerobohan manusia lebih masuk akal menjadi penyebab rubuhnya jembatan yang menghubungkan Samarinda dan Tenggarong.
Biasanya sebuah jembatan dibangun untuk umur 30-50 tahun, kecuali dalam penggunaannya ada perubahan beban. Contohnya bila seharusnya truk tronton dalam sehari lewat 20 kemudian berubah menjadi 30, maka tentu saja hal tersebut bisa mengurangi tingkat umur suatu jembatan, selain itu jembatan ini pun sering di lewati tongkang pengangkut batu bara.
Beberapa kemungkinan faktor penyebab runtuhnya Jembatan Mahakam II :
1. Penyimpangan pada tahap perencanaan, apakah parameternya sudah sesuai atau belum. Tentu saja hal ini akan menentukan kekuatan suatu jembatan mulai dari ukuran, bentuk, dan jenis bahan yang digunakan.
2. Penyimpangan pada saat pelaksanaan pembangunan, tentu saja hal ini menentukan kekuatan dan batas umur suatu bangunan. Spesifikasi bahan yang digunakan tentu harus sama dengan yang ada dalam perencanaan. tetapi apabila berbeda maka pengaruhnya sangat besar.
Tentu saja jumlah baut yang seharusnya digunakan delapan ternyata yang digunakan hanya enam, pasti akan berbeda hasil dan kekutannya. Kemudian pada ukuran besi bila seharusnya digunakan besi ukur 10 tentu kekuatannya akan berbeda dengan menggunakan besi ukuran delapan. Merk dan negara pembuat pun akan berbeda kualitasnya. Misalnya seharusnya menggunakan baut buatan jerman, tetntu akan berbeda kekuatannya dengan menggunakan baut buatan Cina.
3. Pengawasan atau pemeliharaan rutin atau berkala yang harus dilakukan terhadap jembatan tersebut. Hal tersebut pun tentu sangat berpengaruh untuk mengecek setiap kerusakan yang terjadi pada jembatan tersebut. Bila ada perubahan beban dalam penggunaan jembatan tersebut, tentu saja ada yang berubah dalam kontruksinya. Bila bebannya terlalu berlebih, maka kabel baja yang digunakan dalam jembatan tersebut akan bergerak yang bisa mengakibatkan kelelahan pada kabel baja tersebut.
Tetapi untuk mengetahui penyebab yang sebenanrnya tentu pihak Pekerjaan Umum (PU) harus melakukan investigasi terhadap perencanaan, pelaksanaan, bahkan pada tahap pengawasan atau maintena. Sehingga bisa diketahui penyebab pasti rubuhnya jembatan gantung terpanjang di Indonesia.
Selain itu, perlu kita akui rata-rata kontraktor Indonesia masih berada dibawah kontraktor luar begeri, meskipun saat ini kontraktor lokal sudah banyak yang go internasional. Bila kontraktor luar negeri sudah ada yang mampu membangun jembatan yang lebih bagus dengan waktu pembangunan yang cepat dan biaya murah. Kenapa kita tidak..??
Data Teknis Konstruksi Jembatan Mahakam II lihat disini
Data Teknis Konstruksi Jembatan Mahakam II lihat disini
Widget by [ Zein Property ]
Dalam waktu 30 detik jembatan ini AMBRUK. Berarti so pasti KESALAHAN DISAIN.Dari tower penyangga (lihat foto) utama-nya yang miring dan memuntir, berarti sangat mendukung jembatan ini ambruk dalam waktu 30 detik. Proyek ini mungkin dulu dikejar waktu untuk PON di Samarinda. Kalau tower penyangga sampe miring dan muntir, tidak salah lagi TIANG PANCANG PONDASINYA itu harus diselidiki. Pada umumnya konstruksi yang handal, tidak mungkin ambruk dalam waktu ukuran detik, kecuali kejadian luar biasa seperti gempa bumi atau ledakan bom.
ReplyDeleteMemang sangat disayangkan sekali, umur jembatan bisanya lebih lama lagi, namun baru umuran 10 tahun sudah ambruk, memang konstruksi jembatan ini mengandalkan gantung, namun seberapa kuat dan standarnya sudah dipenuhi ? selain itu faktor tertabraknya fondasi oleh tongkang yang mengangkut batu bara juga mempengaruhi proses runtuhnya jembatan mahakam II tenggarong, fondasi goyah dan akan mempengaruhi kaitan penyangga lainnya sehingga konstruksi tidak sekokoh yang sesuai standar dan masih banyak faktor lainnya khususnya manusia sebagai pengelola dan pengguna.
ReplyDeleteeksentrisitas pembebanan menurut saya menjadi faktor utama, mutu dan kontrol pelaksanaan krg baik penyebabnya, ditambah lg tabrakan tongkang pada fondasi pilar. jgn main2 dgn beban eksentris apa lg pada pembebanan dinamis
ReplyDeleteHJKL
ReplyDelete