Pondasi merupakan bagian dasar bangunan yang berada didalam tanah dan berfungsi sebagai penahan beban bangunan. Pondasi yang merupakan bagian pokok bangunan harus memiliki konstruksi yang kokoh dan kuat sehingga beban yang di terimanya dapat di alihkan ke tanah. Selain faktor-faktor teknis, faktor ekonomis juga harus di pertimbangkan seperti biaya pembangunan dan pemeliharaannya yang di pengaruhi oleh: galian tanah, volume dan jenis tanah, pengeringan galian, pemancangan, harga bahan, pengangkutan, dan tempat kerja.
Keberhasilah bangunan tak lepas dari pondasi yang direncanakan dan diperhitungankan dengan baik. Untuk merencanakan pondasi yang kuat dan sesuai kondisi tanah maka diperlukan jasa perencanaan seperti arsitek ataupun sipil engineer.
Adapun kriteria pondasi yang baik adalah : penempatan yang tepat dan sesuai, aman dari kelongsoran daya dukung, dan aman dari penurunan akibat beban bangunan diatasnya.
Jenis pondasi yang digunakan dalam suatu perencanaan bangunan tergantung dari jenis tanah dan beban yang bekerja pada lokasi rencana proyek. Pondasi dapat digolongkan menjadi dua jenis :
- Pondasi dangkal : kedalaman masuknya ke tanah relatif dangkal, hanya beberapa meter masuknya ke dalam tanah. Salah satu tipe yang sering digunakan ialah pondasi menerus yang biasa pada rumah-rumah,dibuat dari beton atau pasangan batu, meneruskan beban dari dinding dan kolom bangunan ke tanah keras. Di dalamnya terdiri dari
- Pondasi setempat
- Pondasi penerus
- Pondasi pelat
- Pondasi dalam : Pondasi dalam adalah pondasi yang kedalamannya lebih dari 2 meter dan biasa digunakan pada bangunan – bangunan bertingkat. Digunakan untuk menyalurkan beban bangunan melewati lapisan tanah yang lemah di bagian atas ke lapisan bawah yang lebih keras. Contohnya antara lain tiang pancang, tiang bor, kaison, dan semacamnya. Penyebutannya dapat berbeda-beda tergantung disiplin ilmu atau pasarannya. Contohnya: pondasi tiang pancang
A. Pondasi Dangkal
1) Pondasi rollag bata
Pada awalnya pondasi rollag bata merupakan pondasi yang diaplikasikan untuk menopang berat beban pada bangunan. Namun, pada saat ini pondasi rollag bata telah lama ditinggalkan. Selain mahal, pemasangannya pun membutuhkan waktu yang lama serta tidak memiliki kekuatan yang bisa diandalkan.Akan tetapi, pondasi ini tetap digunakanuntuk menahan beban ringan, misalnya pada teras.
2) Pondasi batu kali
Pondasi batu kali sering kita temuin pada bangunan – bangunan rumah tinggal. Pondasi ini masih digunakan, karena selain kuat, pondasi ini pun masih termasuk murah.Bentuknya yang trapesium dengan ukuran tinggi 60 – 80 Cm, lebar pondasi bawah 60 – 80 Cm dan lebar pondasi atas 25 – 30 Cm.
Bahan lain yang murah sebagai alternatif pengganti pondasi batu kali adalah memanfaatkan bongkaran bekas pondasi tiang pancang ( Bore Pile ) atau beton bongkaran jalan. Bekas bongkaran tersebut cukup kuat digunakan untuk pondasi, sebab mutu beton yang digunakan ialah K-250 s/d K-300. Permukaannya yang tajam dan kasar mampu mengikat adukukan semen dan pasir.Bila dibandingkan dengan pondasi rollag bata, tentu bongkaran bekas beton jauh lebih kuat. Ukurannya rata – rata 30 x 30 Cm.
3) Pondasi sumuran
Pondasi sumuran atau cyclop beton menggunakan beton berdiameter 60 – 80 Cm dengan kedalaman 1 – 2 meter.Di dalamnya dicor beton yang kemudian dicampur dengan batu kali dan sedikit pembesian dibagian atasnya.Pondasi ini kurang populer sebab banyak kekurangannya, di antaranya boros adukan beton dan untuk ukuran sloof haruslah besar. Hal tersebut membuat pondasi ini kurang diminati.
4) Pondasi plat beton lajur
Pondasi plat beton lajur sangat kuat, sebab seluruhnya terdiri dari beton bertulang dan harganya lebih murah dibandingkan dengan pondasi batu kali. Ukuran lebar pondasi lajur ini sama dengan lebar bawah dari pondasi batu kali, yaitu 70 Cm. Sebab fungsi pondasi plat beton lajur adalah pengganti pondasi batu kali.
5) Pondasi bor mini / Strauss pile
Pondasi bor mini atau strauss pile ini digunakan pada kondisi tanah yang jelek, seperti bekas empang atau rawa yang lapisan tanah kerasnya berada jauh dari permukaan tanah. Pondasi ini bisa digunakan untuk rumah tinggal sederhana atau bangunan dua lantai. Kedalamannya 2 – 5 meter.Ukuran diameter pondasi mulai dari 20, 30 dan 40 Cm. Pengerjaannya dengan mesin bor atau secara manual. Di atas pondasi bor mini ada blok beton ( pile cap ). Pile cap ini merupakan media untuk mengikat kolom dengan sloof.
B. Pondasi Dalam
1) Bore pile
Bore pile adalah pondasi yang kedalamannya lebih dari 2 meter. Digunakan untuk pondasi bangunan – bangunan tinggi. Sebelum memasang bore pile, permukaan tanah dibor terlebih dahulu dengan menggunakan mesin bor. Hingga menemukan daya dukung tanah yang sangat kuat untuk menopang pondasi. Setelah itu tulang besi dimasukan kedalam permukaaan tanah yang telah dibor, kemudian dicor dengan beton.Pondasi ini berdiameter 20 Cm keatas. Dan biasanya pondasi ini terdiri dari 2 atau lebih yang diatasnya terdapat pile cap.
2) Tiang pancang / Paku bumi
Tiang pancang pada dasarnya sama dengan bore pile, hanya sja yang membedakan bahan dasarnya.Tiang pancang menggunakan beton jadi yang langsung ditancapkan langsung ketanah dengan menggunakan mesin pemancang.Karena ujung tiang pancang lancip menyerupai paku, oleh karena itu tiang pancang tidak memerlukan proses pengeboran.
Widget by [ Zein Property ]
Тhe іdea of your blog is extremely
ReplyDeletefrеsh, I'm certain that the folks who will encounter your blogs will definitely appreciate your content and opinions.
My web site - yoga exercises|height gain