Para pebisnis properti selalu mencari jenis keuntungan dan risiko berbeda pada tahapan usia yang berbeda pula. Siklus kehidupan mereka cenderung menggambarkan perubahan dalam hal tingkah laku, pilihan investasi, strategi investasi dan tingkat risiko seiring bertambahnya usia.
Pengamat properti Panangian Simanungkalit dalam bukunya "Rahasia Menjadi Miliarder Properti" mengungkapkan, ada tiga rentang usia yang menentukan siklus seorang pebisnis properti. Mereka adalah pebisnis muda di rentang usia 25-39 tahun, pebisnis paruh baya di usia 40-55 tahun, serta pebisnis di usia lanjut, yaitu 55 tahun ke atas. Berikut penjelasannya :
Siklus 1 : Pebisnis Muda
Umumnya adalah para investor atau pebisnis pemula memiliki modal dan pengalaman terbatas. Tetapi, mereka memiliki kapasitas energi dan pengambilan tingkat risiko lebih tinggi untuk mereguk keuntungan secara lebih cepat.
Investor muda biasanya mencari properti yang dapat disewakan. Umumnya, mereka membeli dengan pemakaian uang pinjaman optimal. Rumah tinggal merekalah yang biasanya dijadikan investasi pertama. Kemudian, bila modalnya sudah tercukup, mereka akan berinvestasi dengan beli rumah sewa atau apartemen tipe studio, lalu ruko, kios dan lainnya.
Biasanya, mereka menyusun portofolio investasi secara bertahap dan dalam jangka panjang. Lokasi investasi mereka masih sejenis, karena mereka menyadari kurangnya keahlian khusus dalam manajemen investasi.
Siklus 2 : Pebisnis Paruh Baya
Pebisnis paruh baya umumnya telah mencapai tingkat kemakmuran ekonomi. Mereka umumnya telah berinvestasi di bidang properti dengan mobilitas finansial lebih besar serta lebih siap. Mereka juga sudah lebih canggih menerapkan teknik pengelolaan finansial dalam investasi properti.
Kapasitas mereka mengambil risiko berada juga sudah pada titik tertinggi. Diversifikasi portofolio investasi memainkan peran dominan dalam strategi bisnis investasinya. Mereka yang telah sukses dalam tahap ini mulai terlibat dalam pembangunan properti komersial seperti ruko, rukan, hotel, pusat perbelanjaan, gedung perkantoran, serta kondominium.
Siklus 3 : Pebisnis Lansia
Biasanya, pebisnis ini adalah mereka yang lebih bersikap konservatif memandang investasi properti. Investor jenis ini mulai takut menghadapi risiko karena tahun-tahun keemasannya telah berlalu. Mereka umumnya kurang mengejar keuntungan besar, risiko tinggi, serta akumulasi modal.
Mereka menyenangi investasi yang stabil untuk memperbesar penghasilan mereka nanti pada saat pensiun. Tingkat penghasilan mereka meningkat bila portofolio investasinya dialihkan ke dalam investasi dengan penghasilan stabil.
Sebaliknya, investor yang relatif tidak sukses membutuhkan penghasilan tambahan dari investasi pensiun mereka. Tak heran, perlahan mereka menjual properti untuk menambah penghasilan.
Seiring bertambah usia, kondisi fisik juga menurun. Maka, biasanya mereka mengalihkan tanggung jawab kepada orang yang lebih muda, misalnya anak atau orang muda lain yang lebih agresif.
Sumber : Kompas.com
Widget by [ Zein Property ]
No comments:
Post a Comment
Satu komentar dari Anda sangat berharga bagi kami