Wednesday, 21 December 2011

2012, Industri Properti Indonesia Sulit Tarik Investasi Asing Langsung

JAKARTA - Industri properti Indonesia diperkirakan kehilangan momentum dalam menarik investasi asing langsung (foreign direct invesment/TD\) pada 2012, meski RI meraih peringkat negara tujuan investasi (investment grade). Kondisi ini akibat belum adanya aturan kepemilikan properti bagi orang asing.
"Industri properti nasional sudah sering kehilangan momentum. Tahun depan juga demikian, meski RI mendapat investment grade. Kerugian terus berlanjut selama asing belum mendapat kemudahan pembelian properti di Indonesia," tutur Ketua Dewan Pertimbangan Real Estat Indonesia (RED Teguh Satria kepada Investor Daily di Jakarta, akhir pekan lalu.
Menurut Teguh, apabila aturan properti asing dapat dikeluarkan, industri properti dapat memperoleh dana FDI sebesar US$ 2,5 miliar per tahun. Ini berdasarkan asumsi ada sekitar 10 ribu unit apartemen yang dijual kepada orang asing dengan harga Rp 2,5 miliar dalam lima tahun ke depan.
"Karena belum ada aturan yang detail mengenai kepemilikan properti asing, negara kehilangan potensi pemasukan yang cukup besar dari sektor ini. Padahal, dampak turunan-annya cukup signifikan baik di hulu maupun hilir industri properti," jelas dia.
Ketua Umum DPP REI Setyo Maharso mengakui, dampak naiknya peringkat Indonesia sebagai negara tujuan investasi akan sia-sia jika aturan properti asing tak segera diterbitkan. Karena itu, dia mendesak pemerintah agar segera mengeluarkan kebijakan ini guna meningkatkan kinerja industri properti nasional.
"Belum ada dampak yang signifikan dari kenaikan peringkat RI menjadi investment grade, selama orang asing masih sulit membeli properti di sini," tandas dia.
Kendati demikian, lanjut Setyo, akan ada penambahan pemasukan bagi negara melalui perkembangan kawasan industri. Dia menilai akan ada beberapa perusahaan asing yang akan membuka pabrik di Indonesia. "Sayangnya, REI masih harus gigit jari karena tidak bisa menjual properti kepada orang asing, sedangkan mereka pada bekerja di sini," ucap dia.
Teguh menambahkan, in-dustri properti saat ini hanya bisa memberi kontribusi FDI pada negara melalui proyek ruang perkantoran maupun unit apartemen yang disewa oleh sejumlah perusahaan asing. Kondisi ekonomi Indonesia yang kondusif masih bisa menarik perusahaan multinasional berekspansi di dalam negeri.
"Jika aturan pembelian properti asing bisa dibuka, penyerapan apartemen dan ruang kantor akan meningkat lebih pesat Soalnya, selain menjadi daerah investasi, Indonesia juga sebagai tujuan pariwisata," tandas dia.

Read this | Baca juga yang ini



Widget by [ Zein Property ]

2 comments:

Satu komentar dari Anda sangat berharga bagi kami

Mau berlangganan artikel kami? Daftarkan email Anda

Delivered by FeedBurner

Green Paradise, Hunian Nyaman di Kota Idaman Banjarbaru. Lokasi paling dekat dengan pusat kota Banjarbaru. Desain Mewah, Elegan dan Berkelas. Bangunan Halus, Rapi dan Berkualitas. Informasi : (Call) 0853 48 262626, 0511 731 2626 atau (SMS) 0811 508 626. Green Paradise, Hunian Nyaman di Kota Idaman Banjarbaru. Lokasi paling dekat dengan pusat kota Banjarbaru. Desain Mewah, Elegan dan Berkelas. Bangunan Halus, Rapi dan Berkualitas. Informasi : (Call) 0853 48 262626, 0511 731 2626 atau (SMS) 0811 508 626. Green Paradise, Hunian Nyaman di Kota Idaman Banjarbaru. Lokasi paling dekat dengan pusat kota Banjarbaru. Desain Mewah, Elegan dan Berkelas. Bangunan Halus, Rapi dan Berkualitas. Informasi : (Call) 0853 48 262626, 0511 731 2626 atau (SMS) 0811 508 626