Musim hujan menjadi sangat menakutkan bagi yang atap rumahnya bocor. Apa sebab? Karena kebocoran pada atap rumah mengakibatkan air masuk, sehingga merusak plafond dan keindahan rumah. Apalagi bila air menetes ke dalam ruangan rumah. Apa saja yang menyebabkan kebocoran pada atap dan bagaimana mencegah agar atap tidak bocor?.
Ada beberapa kesalahan yang menjadi penyebab kebocoran pada atap. Kali ini kita akan coba membahas penyebab kebocoran tersebut dan cara pencegahannya. Ikuti artikel ini sampai tuntas.
Ada beberapa kesalahan yang menjadi penyebab kebocoran pada atap. Kali ini kita akan coba membahas penyebab kebocoran tersebut dan cara pencegahannya. Ikuti artikel ini sampai tuntas.
1. Bentuk Atap
Bentuk atap yang terlalu landai bisa menyebabkan kebocoran, karena air hujan tidak dapat mengalir dengan cepat. Hal ini biasanya terjadi pada saat hujan deras dan pemakaian genteng flat. Dalam kondisi ini air sempat tergenang dan merembes masuk lewat celah kosong.
Pencegahannya :
Buatlah atap dengan sudut kemiringan yang tepat, sehingga air cepat mengalir ke tanah. Sudut kemiringan yang ideal sekitar 30° – 40°. namun ada beberapa jenis atap yang sudut kemiringannya bisa lebih landai.
2. Pemasangan Atap
Kebocoran juga bisa terjadi akibat kesalahan pada pemasangan. Pasangan yang tidak rapi dan saling mengunci menciptakan rongga yang bisa mengundang air hujan merembes.
Pencegahannya :
Pasang penutup atap dengan benar agar tidak menciptakan celah yang dapat menyebabkan kebocoran. Genteng harus dipasang dengan teknik yang tepat sehingga antara satu genteng dengan yang lainnya saling mengunci dan tidak ada celah.
3. Sambungan Atap
Pertemuan antar atap yang mengakibatkan sambungan berisiko bocor, apalagi jika ditangani oleh tukang yang kurang pengalaman. Penyambungan seperti pada nok, dan jurai memiliki risiko tinggi terjadinya kebocoran.
Pencegahannya : Minimalkan Sambungan Atap, Minimalkan pemakaian sambungan antara atap seperti penggunaan karpusan/nok, jurai. atau model atap bertumpuk, karena tiap pertemuan atap berpotensi untuk bocor. Atap minim sambungan seperti model pelana paling ideal untuk mengurangi risiko bocor. (Klik Aneka Bentuk Model Atap).
4. Genteng Penutup Atap
Kesalahan dalam memilih genteng juga bisa mengakibatkan kebocoran atap. Genteng yang kurang bagus mudah retak dan menimbulkan kebocoran.
Pencegahannya :
Pilih penutup atap ( genteng ) yang berkualitas sehingga tidak mudah retak yang menyebabkan air rembes ke bawah. Penutup atap kategori bagus dapat dipasang dengan sempurna tanpa ada celah. Pilihan material atap amat beragam mulai dari keramik / tanah liat, metal, PVC, bitumen, beton dll. (Klik : Pilih Mana, Genteng Keramik atau Beton?)
5. Talang Penyambung
Sebagai saluran yang akan mengalirkan air dari atap ke bawah, talang juga berisiko bocor dan menyebabkan air merembes. Pemilihan talang yang tidak sesuai baik dari segi ukurannya maupun bahannya bisa mengakibatkan kebocoran.
Pencegahannya :
Saat memilih talang, pilihlah talang dari bahan yang berkualitas agar talang tidak mudah rusak. Selain bentuk dan bahan talang, ukuran talang juga harus sesuai dengan kapasitas air yang akan dialirkan. Ukuran talang dengan kapasitas yang lebih kecil dari kebutuhannya akan menyebabkan tidak semua air dapat dengan cepat dialirkan sehingga dapat menyebabkan terjadinya kebocoran.
6. Nok / Wuwungan
Sambungan pada bagian tertinggi dari atap ini biasa terbuat dari campuran semen dan pasir. Jika perbandingan antara semen dan pasir tidak berimbang dapat menyebabkan campuran tidak menyatu sehingga dapat menimbulkan retak yang memungkinkan air masuk. Perubahan cuaca dapat pula menyebabkan campuran semen dan pasir ini menjadi rapuh. Hal lain lagi, celah dapat timbul karena teknik pengerjaan yang tidak rapi pada sambungan bubungan atau karpusan.
Pencegahannya :
Bubungan / nok jangan dipasang terlalu tinggi karena akan menimbulkan celah yang bisa mengundang air. Pengerjaannya harus rapi dan memakai bahan yang tidak mudah retak. Bahan berupa lembaran yang tahan air, lunak dan lentur sehingga tidak akan getas lalu retak karena cuaca. Cara ini juga membuat atap lebih bersih dan rapi, karena tidak ada lagi lelehan adukan yang kerap mengotori atap.
7. Sampah Pada Atap
Penyebab kebocoran lainnya adalah adanya sampah pada atap dan talang. Sampah seperti dedaunan yang jatuh pada atap dan menumpuk akan mengakibatkan aliran air tidak lancar dan mengakibatkan atap jenis seng berkarat sehingga berisiko bocor. Sampah yang menyumbat talang akan mengakibatkan tumpukan air yang bisa merembes.
Pencegahannya :
Jaga kebersihan atap dari sampah untuk mengurangi resiko terjadinya bocor.
Itulah beberapa penyebab kebocoran pada atap rumah dan cara mencegahnya. Pencegahan sejak dini membuat Anda lebih aman saat musim hujan. Selain dengan pencegahan pada bagian atap diatas, untuk menambah rasa aman Anda adalah dengan memberi material pelapis atau waterproofing. Waterproofing adalah bahan pelapis yang kedap air sehingga dapat mencegah kebocoran. Aplikasi waterproofing bisa dilakukan dengan kuas, roller, atau spray. Pengaplikasiannya dibuat berlapis. Lapis pertama, berupa waterproofing yang diencerkan dengan air (10%) agar lebih menyatu dengan permukaan yang dilapisinya. Lapis kedua berupa waterproofing tanpa campuran. Hal ini dilakukan berulang ( minimal 1x ulangan ) dengan tetap ulangan arah lapisannya berlawanan agar kedua lapisan saling “menganyam. Rumah Anda pun terasa aman dan hati menjadi tenang.
Melengkapi pengetahuan Anda, baca juga artikel kami (Klik) :
1. Bangunan Bocor, Penyebab dan Cara Mengatasinya.
2. Mengatasi Kebocoran Dak Beton.
3. Mencegah dan Mengatasi Rembesan Air pada Sambungan Dak Beton
Jika Anda menganggap blog kami bermanfaat, sebarkan link-nya kepada teman-teman Anda.
Salam Sehat dan Sukses
Salam Sehat dan Sukses
Widget by [ Zein Property ]
No comments:
Post a Comment
Satu komentar dari Anda sangat berharga bagi kami